Sabtu, 13 Februari 2010

Bagaimana PLN Meningkatkan Layanan

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjanjikan tidak akan ada lagi kekurangan listrik di seluruh penjuru, baik di Jawa maupun di luar Jawa. Untuk mengatasinya, akan dibangun pembangkit listrik 10 ribu Megawatt tahap II.

Untuk mengatasi ‘byar-pet’ di luar Jawa, PLN menempatkan genset di 14 kota. Genset ini disewa selama 2 tahun dengan biaya Rp. 2 triliun per tahun. PLN hanya membayar sewa setiap Kwh (kilowatt per hour).

Disamping itu, akan memproses kembali permohonan pembangkit listrik mandiri (independent power producers/IPP) di daerah pertambangan. Ada sekitar 30 pengolah tambang di Sumatera pernah mengajukan ijin ke PLN, namun belum ditindak lanjuti.

Dirut PT PLN, Dahlan Iskan menyampaikan janji manis ini saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta baru-baru ini.

Nampaknya, pembenahan masalah-masalah di hulu kelistrikan sudah banyak dilakukan. Selain rencana menambah pembangkit, PLN juga berupaya bekerja dengan efisien. Caranya, mengatasi kekurangan pasokan gas sehingga bisa menghemat Rp. 15 triliun per tahun. Sistim pengadaan barang juga dibenahi. Dicontohkan, pengadaan satu jenis barang dengan sistim baru dapat dihemat Rp. 55 miliar. Kalau dulu harus dibeli dengan harga Rp. 120 miliar kini cukup dibeli seharga Rp. 65 miliar.

Setelah membenahi sektor hulu, pada April nanti PLN akan membenahi sektor hilir, utamanya upaya meningkatkan layanan pada pelanggan. Bagaimana caranya ? Belum banyak kita dengar. Dapat dipastikan, membenahi layanan tidak akan mudah, karena berkaitan dengan merubah budaya kerja. Perlu waktu lama dan hasilnya tidak dapat langsung dirasakan.

Buruknya layanan PLN sudah diketahui Pak Dahlan Iskan. Ketika ada pemadaman di sebuah RT di Surabaya, ia mendatangi tempat kejadian dengan berpayung karena hujan. Untuk menggantikan satu travo perlu waktu 10 jam. PLN baru mengetahui ada listrik padam setelah 4 jam, perbaikan selesai 6 jam kemudian. Padahal, seharusnya masalah dapat diatasi hanya 3 jam saja

Meningkatkan layanan

Pada beberapa perusahaan, upaya meningkatkan kinerja diawali dengan mengganti logo perusahaan. Contohnya : logo BNI 46 semula perahu layar diganti angka 46, kuda laut Pertamina diganti anak panah.

Pergantian logo, sebagai deklarasi bahwa perusahaan sedang melakukan perubahan, dan berharap semua stakeholder merubah sikap pada perusahaan. Bagi manajemen dan karyawan, sebagai komitmen untuk siap melakukan perubahan.

Setelah mengganti logo, perusahaan yang berbenah diri lazimnya mengenalkan Visi dan Misi baru. Keinginan perusahaan dan cara mencapainya dituliskan dalam visi – misi ini, dan dipasang di banyak tempat sehingga semua karyawan mengetahuinya.

Selanjutnya, mengajak semua karyawan termasuk tenaga outsorcing, untuk mewujudkan visi – misi. Banyak kegiatan yang harus dilakukan, seperti mengadakan sosialisasi, workshop dan banyak lainnya. Kadangkala, pendekatan keagamaan juga digunakan. Mengingatkan, bahwa berbuat baik adalah perintah agama. Karya yang bermanfaat untuk banyak orang akan mendatangkan pahala.

Perusahaan biasanya melibatkan konsultan berpengalaman, untuk menggerakkan dan mempengaruhi karyawan agar mau menerima perubahan. Program, dibuat untuk semua lapisan karyawan. Dilakukan beberapa kali, untuk meyakinkan program perusahaan bisa diterima.

Untuk mempercepat perubahan perilaku, diikuti perubahan sistim dan prosedur kerja. Termasuk penetapan sistim reward and punishment. Tidak boleh ada lagi, karyawan rajin dan malas mendapatkan promosi sama. Gaji karyawan tidak cukup atas dasar kehadiran, namun harus didasarkan pada kinerja yang dicapai. Bagi yang sulit menerima perubahan, diberikan kesempatan mengundurkan diri dengan pesangon yang menguntungkan.

Sudah menjadi perilaku dasar manusia umumnya, jika sudah merasa mapan tidak bersedia untuk berubah. Khawatir perubahan akan menyulitkan dirinya. Kekhawatiran ini sudah terjadi di PLN. Ketika Dirut PLN dilantik, langsung disambut demo Sarikat Pekerja karyawan, menyegel kantor Dirut dan beberapa General Manajer mengancam untuk mengundurkan diri.

Sanggupkah PLN berbenah diri meningkatkan layanan kepada pelanggan. Hanya terwujud jika ada perubahan sikap, mental karyawan. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar