Senin, 12 April 2010

Pelumas Pertamina Belum Berjaya di Negeri Sendiri

Pertamina, mulai mengekspor pelumas ke manca negara, salah satunya Australia. Pelumas produk Pertamina merek Fastron, Meditran, dan Prima XP, kini terpajang rapi di rak-rak bengkel OliMart di kawasan Enmore, Sydney.
Pertamina optimis produknya bisa diterima baik di Australia. Hingga lima tahun kedepan, bisnis pelumas Pertamina di Australia ditargetkan mencapai diatas 5.000 KL/tahun

Keberhasilan merambah bisnis pelumas ke sebuah negara yang warganya terkenal rasional, mengutamakan kualitas, dan representasi komunitas masyarakat maju, memantapkan perluasan pasar luar negeri yaitu Belgia, Pakistan UAE, Myanmar, Singapore, Taiwan dan lainnya.

Pertamina bangga dengan pelumas-nya. Karena, pelumas Pertamina masih menjadi raja di Indonesia, menguasai lebih dari 54 persen pangsa pasar. Bahkan untuk sektor industri, market share Pertamina hampir 65 persen,

Pertamina mengaku unggul di bidang pelumas karena memiliki semua yang dibutuhkan konsumen. Pertamina memiliki oli sintetik dan mineral. Untuk mesin-mesin baru di otomotif misalnya membutuhkan oli sintetik. Karena teknologinya membutuhkan oli yang lebih encer dibandingkan oli mineral.

Pertamina memiliki resources atau bahan dasar pembuatan pelumas, kilang atau tempat pengolahannya, sumber daya manusia yang berkompeten, dan konsumen yang loyal. Disamping itu, resources atau bahan pembuat pelumas sintetik keluaran Dumai merupakan yang terbaik di kelasnya.

Sedangkan dari sisi kilang atau pabriknya, Pertamina memiliki UPP (Unit Produksi Pelumas) yang tercanggih. UPP di Gresik telah melakukan proses inline blending. Pencampuran antara base oil dan zat aditif dilakukan dipipa dan terkomputerisasi.

Maka, layak pelumas Pertamina mendapat pengakuan dari pabrikan dunia internasional. Diantaranya, Komatsu, Niigata, Caterpillar, Wartsila, dan masih banyak lagi telah memberikan sertifikasi. Sertifikat dari American Petroleum Institute (API), Japanese Automobile Standard Organization (JASO), Association des Constructeurs European d'Automobiles (ACEA) sudah dikantongi. Beberapa pabrikan otomotif, seperti Volvo dan DaimlerChrysler juga telah memberikan pengakuannya.

Keberhasilan menguasai pasar dalam negeri dan masuk pasar internasional, tidak saja karena keunggulan produknya. Sebaik apapun suatu produk, jika tidak dikemas dalam pemasaran yang baik, tidak akan ‘dilirik’ konsumen.

Upaya Pertamina ‘merajai’ pasar pelumas, diantaranya dilakukan dengan merestrukturisasi organisasi Pemasaran. Pada mulanya, urusan pelumas ditangani divisi Pemasaran yang juga menangani pemasaran Bahan Bakar Minyak (BBM), Elpiji dan produk lainnya. Kini urusan pelumas ditangani oleh Divisi tersendiri. Tentu saja, harapannya bisa lebih fokus, lebih lincah, lebih mudah menangkap peluang dan mudah diukur kinerjanya.

Selanjutnya, berbagai program untuk memperbanyak ‘outlet’ pelumas gencar dilakukan. Semula, pelumas hanya mudah didapat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kini bisa didapat di banyak tempat, baik pengecer maupun agen pelumas resmi.

Untuk mendapatkan ujung tombak pemasaran, Pertamina memanfaatkan mekanik tradisional. Diantaranya, melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) "Sehat Bersama Pertamina", Pertamina memberikan jaminan kesehatan bagi 1000 mekanik tradisional yang memiliki penghasilan maksimal setara UMR.

Program ini bertujuan untuk memberikan akses pelayanan kesehatan yang layak untuk para mekanik dari bengkel-bengkel yang telah bekerjasama dengan Pertamina dalam memasarkan Pelumas Pertamina.

Pertamina boleh bangga dengan prestasinya. Namun, kebanggan ini nampaknya belum lengkap. Di banyak bengkel resmi mobil, pelumas Pertamina tidak mudah didapat. Kalau kita datang ke bengkel resmi Toyota, Honda atau lainnya, mekanik tidak akan menawarkan pelumas Pertamina untuk penggantian oli. Oli Pertamina memang tidak terdapat di bengkel-bengkel resmi. Bengkel-bengkel ini lebih suka menawarkan pelumas impor.

Padahal tersedianya pelumas Pertamina di tempat ‘prestise’ seperti di bengkel-bengkel resmi ini, akan semakin menaikkan prestise pelumas Pertamina. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar